Profil nagekeo


  • Tahun berdiri : 2007
  • Ibukota kabupaten : Mbay
  • Batas wilayah :
    • Sebelah timur : Kabupaten Ende
    • Sebelah barat : Kabupaten Ngada
    • Sebelah Utara : Laut Flores
    • Sebelah Selatan : Laut Sawu
  • Visi dan Misi
    • Visi :
    • Misi :
  • Logo daerah
  • Arti logo :
    • Bentuk lambang
      Bentuk lambang Kabupaten Nagekeo “ Perisai “ yang melambangkan kelima Sila
      Pancasila sebagai Dasar Negara
    • Warna dan isi lambang :
      Warna yang dicantumkan pada Logo Daerah mempunyai makna:
      1. Kuning adalah warna yang khas bagi masyarakat Nagekeo, melambangkan keagungan dan kebesaran.
      2. Hitam adalah warna yang khas bagi masyarakat Nagekeo, melambangkan kekuatan
      3. Merah melambangkan keberanian dan keteguhan dalam perjuangan
      4. Putih melambangkan kesucian, ketulusan dan kejujuran
      5. Biru melambangkan indahnya cita-cita masyarakat
      6. Hijau melambangkan harapan yang merupakan latar belakang terbentuknya
        Kabupetn Nagekeo
    • Arti gambar lambang
      Lambang Kabupaten Nagekeo berisi :
      1. Perisai melambangkan kelima Sila Pancasila sebagai Dasar negara
      2. Bintang sebagai simbol kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diyakini sebagai Penyelenggara Kehidupan bagi umat manusia
      3. Peo sebagai simbol kultural sosial budaya Nagekeo yang khas karena dari Peo yang dilihat dan biasa ditanam di tengah kampung merupakan simbol persekutuan dan tata kehidupan masyarakat Nagekeo
      4. Gunung adalah gunung berapi aktif yang melambangkan dinamika masyarakat Nagekeo dan mengandung arti menyimpan potensi kesuburan
      5. Rantai melambangkan keeratan persatuan dan kesatuan
      6. Persawahan melambangkan sumber mata pencaharian di Kabupaten Nagekeo yang pada umumnya adalah petani
      7. padi dan kapas simbol kesejahteraan masyarakat Indonesia, Jumlah kapas delapan (8) kuntum melambangkan tanggal terbentuknya Kabupaten Nagekeo sedangkan jumlah padi dua belas (12) bulir melambangkan bulan terbentuknya Kabupaten Nagekeo
      8. Angka 2006 sebagai angka tahun terbentuknya Kabupaten Nagekeo
      9. Batu dasar Peo melambangkan tempat musyawarah mufakat yang biasa digunakan masyarakat Nagekeo dan
      10. pita merah putih bertuliskan Kabupaten Nagekeo merupakan sebutan nama sebuah Daerah Otonom Kabupaten Nagekeo dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • Peta kabupaten
  • Kondisi Umum
    • Kondisi geografis : Kab. Nagakeo merupakan kabupaten pemekaran dari Kab. Ngada. Luas Kab. Nagakeo 1.416,96 kilometer persegi. Kabupaten Nagekeo terletak diantara 80 26' 00” – 80 64' 40” lintang selatan dan 12106’20” – 121032’ 00” bujur timur.
    • Iklim : Kabupaten Nagekeo tergolong daerah yang beriklim tropis dan terbentang hampir sebagian besar padang rumput, juga ditumbuhi pepohonan seperti kemiri, asam, kayu manis, lontar dan sebagainya serta kaya dengan fauna, antara lain ewan-hewan besar, hewan-hewan kecil, unggas, binatang menjalar, dan binatang liar. Disamping itu daerah ini kaya dengan obyek wisata seperti Pantai Ena Gera. Panorama alam seperti air panas (Puta) dan wisata budaya seperti peninggalan batu rumah adat tradisional, kesenian dan kerajinan tangan.
    • Jumlah penduduk : 126.761 jiwa (2009)
      • Laki-laki : 61.292 jiwa
      • Perempuan : 65.469 jiwa
  • Wilayah administrasi
    • Jumlah kecamatan : 7 kecamatan
    • Nama-nama kecamatan :  Mauponggo, Keo Tengah, Nangaroro, Boawae, Aesesa, Aesesa Selatan, Wolowae
    • Jumlah kelurahan : 15 kelurahan
    • Nama-nama kelurahan :
    • Jumlah desa : 78 desa
    • Nama-nama desa :
  • Potensi Daerah :
    1. Pertanian :
      1. Padi Sawah
        Pada tahun 2008 luas panen padi sawah sebesar 6.607 ha; sedangkan produksi padi sawah pada tahun 2008 tercatat 1.506 ton.
      2. Padi Ladang / Gogo
        Produksi padi ladang/gogo pada tahun 2008 tercatat 4.005 ton, dan luas panen padi ladang/gogo pada tahun 2008 tercatat 2.137 ha.
      3. Jagung
        Luas panen tanaman jagung yang tercatat pada tahun 2008 sebesar 6.072 ha, demikian juga dengan produksi jagung pada tahun 2008 ini tercatat 14.179 ton.
    2. Perkebunan : Tujuh komoditi unggulan sektor perkebunan adalah kopi, kelapa, coklat, vanili, cengkeh, kemiri, dan jambu mete. dilihat dari produksinya maka tanaman kelapa menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 3.654 ton, kemudian disusul tanaman kemiri menempati posisi kedua yaitu sebesar 1.696 ton.
    3. Peternakan : Ternak-ternak yang diusahakan di Nagekeo antara lain sapi, kerbau, kuda, kambing, babi dan domba serta beberapa jenis unggas.
      Perkembangan ternak di kabupaten Nagekeo mengalami penurunan, dimana pada tahun 2007 populasi ternak besar adalah sebagai berikut : sapi 21.803 ; kerbau 7.748; dan kuda 4.402 ekor.
      Sementara untuk 3 jenis ternak kecil kambing sebanyak 39.365 ekor dan domba sebanyak 3.572 ekor. sedangkan populasi babi sebanyak 54.000 ekor.
      Masyarakat Nagekeo dalam usaha untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga, juga berusaha untuk memelihara unggas seperti ayam dan itik yakni sebanyak 236.041 ekor
    4. Perikanan : Produksi perikanan adalah semua kegiatan penangkapan ikan/binatang air lainnya yang ditangkap dari sumber perikanan alami atau dari tempat pemeliharaan baik yang diusahakan oleh perusahaan perikanan maupun rumah tangga perikanan yang meliputi hasil penangkapan yang dijual ataupun yang dikonsumsi sendiri.
      Selama tahun 2006 produksi ikan mencapai 2.723,68 ton; dimana perikanan laut mendominasi jumlah produksi ikan yakni
      sebanyak 2.547,68 ton (93,54%) dan sisanya 6,46 persen produksi perikanan darat / budidaya ikan.
  • Transportasi
    • Darat : Panjang Jalan 1.050,40 km dengan rincian, jalan negara 179,45 km, jalan provinsi 179,45 km, dan jalan kabupaten 691,50 km.
    • Laut : Angkutan laut untuk wilayah Nagekeo pada umumnya menghubungkan wilayah Nagekeo dengan wilayah lainnya. Kegiatan angkutan laut terdapat pada dua kecamatan yang memiliki pelabuhan laut yaitu Pelabuhan Laut Maumbawa di Kecamatan Mauponggo, dan Pelabuhan Laut Marapokot di Kecamatan Aesesa.
      Penumpang yang naik di Pelabuhan laut pada Tahun 2008 sebanyak 86 orang, sedangkan penumpang yang turun sebanyak 167 orang. Volume bongkar muat barang melalui pelabuhan laut pada tahun 2008 mencapai 4,168 ton yang dibongkar dan 18 ton yang dimuat melalui kedua pelabuhan laut yang ada di wilayah Nagekeo. Sedangkan hewan yang dibongkar sebanyak 170 ekor dan muat sebanyak 4,703 ekor.